Ngatiyana: Pembinaan Catin Langkah Efektif Untuk Mencegah Angka Stunting
Kota Cimahi, Suara Pakta.Com- Sebagai upaya preventif mencegah kelahiran bayi yang stunting salah satunya dengan melakukan bimbingan perkawinan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi dan melibatkan Dinas kesehatan menggelar Pembinaan Catin One Stop Service (PCOSS) di buka langsung oleh Wali Kota Cimahi Letkol Purn Ngatiyana berlangsung di aula Kecamatan Cimahi Utara, Sabtu (22/03/2025).
Selain itu di hadiri juga oleh, kepala DP3AP2KB Kota Cimahi dr.Fitriani Manan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dr, Mulyati, Camat Cimahi Utara Rully Sulfanorida, Kepala KUA Cimahi Utara, dan 50 pasang Catin.
Pemberian Nutrisi dan asupan terbaik untuk anggota keluarga terutama pada 1000 hari pertama kehidupan merupakan langkah efektif dalam mencegah terjadinya angka Stunting mengubah pola hidup agar lebih sehat dan rencana demi menyelamatkan generasi penerus.
Wali Kota Cimahi Letkol Purn Ngatiyana menyampaikan bahwa, dalam percepatan penurunan stunting tidak mungkin dilakukan satu lembaga saja namun membutuhkan peran pentahelic yaitu: kerjasama dengan lembaga Non Pemerintah atau dari akademisi bisnis, usahawan,komunitas pemerintah dan media.
"Menurut Ngatiyana, pembinaan dan pemeriksaan kesehatan bagi Calon Pengantin khusus nya calon pengantin wanita yang akan hamil untuk mengurangi angka Stunting, sehingga di tahun 2045 Indonesia mas tidak terjadi stunting lagi.
Dalam mencegah terjadinya angka stunting harus di mulai dari hulu dari mulai perkawinan atau Calon pengantin.hari ini sebanyak 50 pasang atau 100 orang catin yang mengikuti pemeriksaan terlebih dahulu sehingga mereka siap dalam berumah tangga.
Sementara kepala DP3AP2KB Kota Cimahi dr.Fitriani Manan, menyampaikan bahwa, Pembinaan Calon Pengantin One Stop Service (PCOSS), Calon Pengantin sudah mendapatkan penyuluhan dan pembinaan perkawinan seperti dari kementerian agama, pemeriksaan kesehatan dari puskesmas, dan sosialisasi dari DP3AP2KB untuk pemantapan delapan pungsi keluarga.
"Menurut dr.Fitriani, Pembinaan yang di namakan PCOSS baru pertama kalinya di lakukan oleh kami, namun sebelumnya sudah ada pelaksanaan pembinaan -pembinaan di MPP dan di setiap kecamatan," ucapnya.
"Harapan saya semua calon pengantin mendapatkan bimbingan perkawinan dan pemeriksaan kesehatan sehingga pada saat nikah kemudian hamil tidak melahirkan anak yang stunting," pungkasnya. (Rustandi)
Posting Komentar