Longsor Di Kampung Cireunde, Adhitya Akan Turunkan Alat Berat
Kota Cimahi,Suara Pakta.Com- Pasca hujan deras sekitar pukul 16.00 WIB, wakil Wali Kota Cimahi Adhitya Yudisthira meninjau langsung ke lokasi di wilayah Kampung Cireunde RT 02 RW 10 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan, Sabtu (08/03/2025).
Dari insiden tersebut ada 12 unit rumah terdampak banjir akibat longsornya tembok penahan tebing (TPT) di kampung Cireunde RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Peristiwa terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut pada Selasa (4/3/2025), membuat TPT rubuh dan menutupi sungai dengan lebar sekira satu meter yang berada di bawahnya.
Belum usai pembersihan material TPT, longsoran kembali terjadi akibat hujan deras pada Jumat (7/3/2025) sekira pukul 16.00 yang menyebabkan air meluap dan memasuki belasan rumah disekitarnya.
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira meninjau lokasi terjadinya bencana mengatakan, banjir terjadi akibat tersumbatnya aliran air di sungai sebelah di belakang deretan rumah warga.
“Banjir terjadi akibat tersumbatnya saluran air oleh material longsoran. Tadi say cek dengan berkeliling. Ada 14 rumah dengan delapan KK (kepala Keluarga) yang terdampak bencana ini,” ungkapnya, Sabtu (8/3/2025).
Saat berkeliling, Wakil Wali Kota Cimahi yang akrab disapa Adit itu, sempat berbincang dengan warga terdampak paling parah, diantaranya Suwarna (75), pemilik gudang penggilingan singkong yang ambruk tertimpa reruntuhan TPT.
Dalam peninjuan tersebut, Adit sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana berupa kebutuhan harian seperti selimut, kasur lipat, kain sarung, hingga sembako dan sejumlah uang tunai.
Ia pun menegaskan langkah penanganan yang diakukan Pemkot Cimahi adalah pengangkatan material longsoran berupa batu fondasi berukuran besar yang menutupi sungai dan menyebabkan banjir itu.
Pengangkatan material longsoran ditargetkan selesai maksimal dalam dua hari dengan harapan tidak kembali terjadi hujan deras.
“Nanti siang kita turunkan alat berat (ekskavator) agar secepatnya terangkat semua material longsorannya, supaya aliran sungai kembali lancar,” sambungnya.
Disinggung terkait bantuan atas kerusakan rumah yang diderita warga, Adit menyebut akan melakukan asesmen terlebih dahulu sekaligus menghitung nilai kerugian yang terjadi.
“Saya sudah meminta aparat setempat dan dinas terkait untuk mengecek seluruh TPT barangkali ada yang sudah harus diperbaiki,” pungkasnya. (Rustandi)
Posting Komentar