Banjir Dan Longsor Di Kampung Cireunde Kota Cimahi: Begini Kronologinya
Kota Cimahi, Suara Pakta. Com– Bencana Banjir yang menimpa di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan , Kota Cimahi menarik perhatian. Meski tidak menimbulkan koran jiwa, banjir bandang tersebut membuat warga sekitar kaget.
Salah satu warga Cireunde Asep (58) yang terdampak banjir tersebut menuturkan, pada Jumat (7/3/2025) sore air langsung mengalir deras di halaman rumah hingga masuk ke semua ruangan di dalamnya.
Rumahnya yang terletak di RT 03 RW 10 itu tergenang cukup tinggi. Bahkan di halaman rumah, ketinggian air mencapai dada orang dewasa.
Ia pun menceritakan awal mula terjadinya banjir akibat aliran sungai yang berada di belakang rumahnya tertutup longsoran tembok penahan tebing (TPT) dengan ketinggian sekira tujuh meter.
“Tembok kirmir di sebelah atas itu roboh terus menutup saluran air di bawahnya. Jadi, airnya terbendung dan meluap ke pemukiman warga,” ungkap Asep.
Aliran air yang sangat deras, lanjut Asep, membawa bongkahan tembok dari rumah tetangganya yang jebol dan mengalir di depan halaman rumahnya.
Salah satu bangunan yang terdampak dan mengalami kerusakan paling parah adalah gudang penggilingan singkong yang posisinya lebih tinggi dari rumah Asep.
Gudang milik Suwarna (75) itu tertimpa langsung reruntuhan TPT yang tepat dibelakangnya. Beruntung saat kejadian tidak ada aktivitas warga di gudang tersebut.
“Aliran sungai ini terbendung, jadinya air mengalir ke tiga rumah, termasuk rumah saya dan yang sejajar dengan gudang penggilingan,” kata Suwarna.
Baik Asep maupun Suwarna mengaku jika peristiwa yang dialaminya tersebut merupakan kali pertama terjadi di kampungnya. Mereka berpendapat saat aliran sungai baik, maka tak pernah terjadi banjir atau luapan.
Keduanya bersama warga sekitar berharap agar pemerintah dapat membantu menormalkan saluran air di belakang kampung mereka sebelum hujan deras turun kembali.
“Ini karena saluran airnya semakin mengecil semenjak dibangunnya tembok kirmir. Harapannya supaya ada saluran yang baik, soalnya dulu belum ada kejadian seperti ini,” ujar Suwarna. (Rustandi)
Posting Komentar