Status Kebencanaan di Kota Cimahi Sama Seperi Provinsi Jabar
PJ Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, tadi malam menerima laporan dari BPBD Provinsi Jawa Barat, ada 3 wilayah yang terdampak hujan intensitas tinggi dengan angin juga, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cimahi, memang dari data itu hujan kemarin itu yang paling terdampak di Cimahi, makanya saya lihat kesini," ujar Bey.
"Pertama, Bey meninjau SDN Baros Mandiri 4. Benteng sekolah bagian depan ambruk ditimpa pohon yang tumbang tertiup angin. Beruntung tak ada aktivitas di sekolah tersebut saat kejadian. Untuk sekolah memang karena pohonnya terangkat dari akarnya, nanti perbaikan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi. Cuma fokus sekarang itu penanganan sisa bencana kemarin, seperti pohon tumbang," kata Bey.
Setelah itu, Bey langsung meninjau ke Gudang Logistik KPU Kota Cimahi di Jalan Mahar Martanegara. Hujan pada Sabtu siang itu juga turut membuat ribuan surat suara kecipratan air hujan, sehingga direkomendasikan untuk diganti.
"Kemudian ada kertas suara yang terdampak hujan angin kemarin. KPU sudah melakukan penanganan secara prosedural, sudah dikeringkan juga. Informasi tadi dari 2 ribuan surat suara, tinggal 194 yang menurut KPU dan Bawaslu perlu diganti," kata Bey.
Bey mengatakan semua daerah di Jawa Barat agar mewaspadai potensi bencana hidrometerologi pada musim hujan kali ini. Pihaknya sudah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
"Kita minta semua daerah waspada, termasuk masyarakatnya ya. Status sudah (Siaga Darurat), kita terapkan dari Oktober 2024 sampai April 2025," ujar Bey.
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi mengatakan, status kebencanaan di Kota Cimahi sama seperi Provinsi Jawa Barat.
"Status kita sama dengan provinsi, siaga darurat. Artinya disitu adalah tindakan kesiapsiagaan dan pencegahan yang dominan kita lakukan," ucapnya.
Terhadap kejadian ini, kata Dicky, harus di lihat sejauh mana dampaknya. "Dari hasil rapat saya bersama tim reaksi cepat dan unsur terkait memang ada gangguan kehidupan dan penghidupan, tetapi tidak berlangsung lama. Jadi salah satu indikator kita menaikan status itu nanti tergantung bagaimana gangguan kehidupan dan penghidupan. Gangguan kehidupan misalkan korban nya banyak butuh perawatan lama dan sebagainya, atau ada pengungsian atau tidak. Kalau penghidupan tuh misalnya kelancaran arus lalu lintas, orang bermata pencahariannya, saya lihat kita tetap bisa berlangsung aman," bebernya.
Saat ini yang menjadi fokus perhatian Pemkot Cimahi adalah mengatasi beberapa pohon tumbang yang menggangu arus lalu lintas maupun juga keamanan, kenyamanan dan fasilitas umum, rumah, sekolah, dan sebagainya.
"Dan memberikan bantuan secepatnya. Seperti bantuan makanan ataupun mereka yang atapnya terganggu dengan terpal dan sebagainya, sambil sejalan dengan itu kita melakukan asesmen. Asesmen ini nanti akan kita lihat seperti apa yang akan kita tangani, bantuan maupun untuk rehabilitasinya pasca bencana ini," ungkap Dicky.
Pihaknya juga bersama Pj Gubernur Jabar meninjau ke gudang Logistik KPU Kota Cimahi. "Karena ini bagian yang sangat strategis yang kita perhatikan, sebab sekarang tinggal menghitung hari menuju 27 November. Tadi malam saya kontak KPU dan rekan-rekan saya semuanya melaporkan adanya force majeure, kejadian yang tak terduga yang tidak kita antisipasi, dimana atap terbuka dan ada angin yang kemudian air masuk kedalam gudang ini," terangnya.
Tercatat ada 2 ribu surat suara yang terkena cipratan air hujan, dan 20 kotak suara yang rusak juga. Setelah dikeringkan, surat suara yang mengalami kerusakan tinggal 194 yang membutuhkan rekomendasi Bawaslu apakah layak dipakai atau tidak.
"Kalau tidak (layak) kita minta penggantian. Saya perintahkan juga kepada KPU agar layout ruangan ini diperhatikan, kan hujan terus, jangan sampai nanti kejadian nya berulang. Tadi malam saya minta untuk melakukan perbaikan atap-atap dan sebagainya, dan ternyata sudah diperbaiki," tutup Dicky.(Rustandi)
Posting Komentar