Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Datangi Pasar Antri Baru Cimahi
Kota Cimahi, Suara Pakta.Com – Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Budi Raharja menyambut kunjungan Wakil ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini, di Pasar Atas Baru Cimahi, Rabu (18/09/2024).
Dalam kesempatannya Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Budi Raharja, menyampaikan pandangan dan visinya tentang perkembangan dan masa depan Kota Cimahi dalam sebuah wawancara eksklusif. Dengan tagline "Cimahi Campernik", kota ini memiliki visi yang unik untuk 20 tahun ke depan, dengan tujuan menjadikan Cimahi sebagai kota yang maju, unggul, dan berkelanjutan.
"Cimahi Campernik ini berasal dari bahasa Sunda. **Campernik** artinya kecil, mungil, tapi cantik, menarik, dan unik," jelas Budi Raharja. Menurutnya, tagline ini mencerminkan karakteristik Cimahi sebagai kota kecil dengan luas wilayah yang hanya 4.243 hektar atau 42,43 kilometer persegi, namun memiliki potensi yang besar. "Luasnya memang kecil, hanya terdiri dari tiga kecamatan dan 15 kelurahan, tapi jumlah penduduknya cukup padat, sekitar 561.000 jiwa, dan menuju 600.000 jiwa," lanjutnya.
Budi Raharja juga mengingatkan bahwa meskipun Cimahi merupakan kota otonom baru yang berdiri sejak tahun 2001, perkembangannya tidak kalah dengan daerah lain di Jawa Barat. "Cimahi baru berusia 23 tahun. Dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Bandung sebagai kota administratif, tapi sejak menjadi kota otonom, Cimahi terus tumbuh dan berkembang."
"Salah satu tantangan terbesar Cimahi, menurut Budi, adalah minimnya lahan pertanian. "Lahan pertanian di Cimahi hanya 136 hektar, dan wilayah ini lebih dikenal sebagai Kota Militer. Sekitar 30 persen wilayah Cimahi dimiliki oleh instansi militer," ungkapnya. Oleh karena itu, Cimahi sangat bergantung pada sumber daya manusianya untuk terus maju.
Terkait dengan sektor ekonomi, Budi menjelaskan bahwa Cimahi bukanlah produsen utama komoditas pangan karena lahan pertaniannya yang terbatas. Namun, kota ini memiliki tujuh pasar tradisional yang berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang. "Ada 7 pasar tradisional di Cimahi, 3 dikelola oleh swasta dan 4 oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah Pasar Atas Baru yang sempat terbakar pada 2014 dan dibangun kembali pada 2019," ujar Budi.
"Ia juga menambahkan bahwa Pasar Atas Baru ini kini memiliki fasilitas yang lebih baik dan tertata rapi. "Pasar ini memiliki bangunan yang mungkin terlihat modern, tetapi statusnya tetap sebagai pasar tradisional. Kami bangga dengan kebersihan dan ketertiban pasar ini," katanya.
Mengenai inflasi, Budi menyatakan bahwa Cimahi berhasil mengendalikan inflasi dengan baik. "Cimahi ini tidak termasuk kota dengan tingkat inflasi yang tinggi. Inflasi kami diukur berdasarkan indeks perkembangan harga dari 20 komoditas, dan alhamdulillah kami bisa mengendalikan pasokan dan stabilisasi harga."
"Dengan semangat dan visi yang jelas, Budi Raharja optimistis Cimahi akan terus berkembang menjadi kota yang unggul dan berkelanjutan, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar," tandasnya. ( Rustandi)
Posting Komentar