Festival Tunas Bahasa Ibu : Tanaman Bahasa Daerah Kepada Generasi Muda dan Anak-anak Sekolah
Kota Cimahi, Suara Pakta. Com - Bangsa Indonesia memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia ke dua setelah Papua Nugini, ini menjadikan hal yang sangat positif bagaimana caranya kita bisa melestarikan bahasa ibu yang ada di kita.
Hal tersebut di sampaikan oleh Pelakana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mardi Santoso, pada saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di SDN Padasuka Mandiri 4, Jl. K.H Usman Dhomiri no.190 Padasuka mewakili PJ Wali Kota Cimahi Dicky Saromi, Selasa ( 10/09/2024).
Menurut plt asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mardi Santoso, penyebab utama kepunahan bahasa daerah salah satunya adalah penuturnya tidak lagi menggunakan dan mewariskannya kepada generasi penerusnya.
"Oleh karena itu masih kata Mardi Santoso, kita pahami bahwa bahasa daerah tidak hanya sekedar kata, dan sekumpulan kata namun bahasa merupakan identitas bangsa oleh karena itu menjaga bahasa daerah adalah menjaga bangsa dan Negara kita, “ katanya .
Mardi Santoso juga berpesan, kepada bapak ibu guru tenaga pendidik agar melaksanakan salah satu pembiasaan di sekolah yang mendukung pelestarian bahasa dan sastra daerah misalnya dalam satu minggu ada hari yang menggunakan bahasa daerah misalnya kamis nyunda dan merutinkan anak didik kita untuk membaca bacaan yang berbahasa sunda, ujarnya.
“Kita tanamkan kepada generasi kita kepada anak-anak kita bahwa menggunakan bahasa daerah itu bukan ketinggalan jaman bukan kampungan tetapi suatu hal yang membanggakan bagi mereka yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita, imbuhnya.
Mardi Santoso menambahkan, bahwa tidak sedikit artis-artis ataupun selebriti yang terkenal itu karena identik dengan menggunakan bahasa daerah contoh beberapa artis dari Jawa Barat yang dengan menggunakan bahasa daerah misalnya Kang Sule dan Doel Sumbang, itu menjadi terkenal karena identik menggunakan bahasa daerah.
“Oleh karena itu hayu kita tanamkan kepada anak-anak didik kita kepada generasi muda bagaimana bangga dengan menggunakan bahasa daerah dan ada tokoh bangsa ini yang menguasai 10 bahasa sehingga disebut polyglot, beliau menguasai 10 bahasa yaitu tokoh proklamator Ir. Sukarno. Saya berharap penyelenggaraan kegiatan ini menjadikan kegiatan salah satu yang positif, yang memang setiap saat harus dilakukan dan mudah-mudah dengan event seperti ini siswa-siswa kita akan terus bangga menggunakan bahasa daerahnya," tutup Mardi Santoso. ( Ruatandi)
Posting Komentar