Melankolia di Balik Kemudi: Kisah Mulyadi, Eks Pekerja Garmen yang Kini Menjadi Driver Ojol
Kota Cimahi,Suara Pakta.com- Di bawah naungan langit pagi yang suram, Mulyadi duduk santai di warung kopi Abah Yanto, tepat di depan Kecamatan Cimahi Selatan. Bersama rekan-rekan ojek online (ojol), ia menanti orderan penumpang dengan sabar. Kehidupan yang sederhana, namun penuh dengan cerita dan perjuangan, terpancar dari setiap senyumnya.
Mulyadi, pria asal Cibogo yang kini berusia paruh baya, memulai harinya sejak pukul 06.00 WIB, berkeliling kota dengan sepeda motor, mencari rezeki sebagai driver ojol. "Saya berangkat dari rumah jam 6 pagi, pulang ke rumah sekitar jam 10 malam," ungkapnya. Pekerjaan ini dijalaninya demi menambah penghasilan untuk keluarganya yang tinggal di RT 05 RW 07 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Sebelum menjadi driver ojol, Mulyadi menghabiskan 18 tahun hidupnya bekerja di salah satu pabrik garmen. Namun, keinginan untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan tidak terikat oleh jam kerja membuatnya memutuskan keluar. "Setahun sebelum keluar, saya mulai usaha sablon di rumah dengan modal menjual mobil dan sepeda motor," kenangnya. Usahanya sempat berjalan lancar hingga pandemi Covid-19 datang dan meruntuhkan segalanya.
Sebelum Covid-19, usaha sablon saya cukup ramai. Tapi setelah pandemi, hanya cukup untuk makan keluarga," tambahnya dengan suara pelan, seakan mengenang masa-masa yang telah berlalu.
"Kini, setelah tiga bulan menjadi driver ojol, Mulyadi menerima kenyataan pahit manisnya profesi ini. "Kadang rame, kadang sepi. Penghasilan rata-rata sekitar 80 ribu per hari, tapi dinikmati saja," ujarnya dengan nada pasrah namun tetap tegar. Baginya, menjadi ojol bukan hanya sekedar mencari uang, tetapi juga menjadi jalan untuk tetap hidup dalam keadaan yang serba sulit.(**)
Posting Komentar