Optimalisasi Pengelolaan Sampah Melalui Pembentukan Kader BSU di Kelurahan Baros
Kota Cimahi, Suara Pakta.com - Dalam Pengelolaan sampah bukan hanya masalah teknis, tetapi juga tantangan besar yang melibatkan dimensi lingkungan, kesehatan, ekonomi, regulasi, dan etika.
Menurut Kasi Sarana dan Prasarana Lingkungan Kelurahan Baros, Rani Andryani, S.Pd dengan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan akibat pertumbuhan populasi dan perubahan pola konsumsi, serta dampak negatif yang ditimbulkannya, pengelolaan sampah yang efektif menjadi sangat penting, katanya pada media Jum'at (31/07/2024)
"Dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah di Cimahi, perlu adanya upaya untuk membentuk kader bank sampah Unit di Cimahi. Bank sampah unit di Cimahi bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari masalah sampah seperti pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan masalah kesehatan masyarakat.
Permasalahan sampah menjadi salah satu fokus Pemerintah Daerah Kota Cimahi semenjak kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti pada 22 Agustus 2023 lalu. Berbagai strategi telah dilakukan Pemkot Cimahi untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, salah satunya dengan melakukan upscale tiga Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menjadi TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tiga TPS tersebut adalah TPS Pasar Atas, TPS Leuwigoong dan TPS Cibeber, katanya.
"Permasalahan Persampahan di Kota Cimahi berdampak juga dengan penanganan sampah di Kelurahan. Banyaknya keluhan yang disampaikan oleh masyarakat mengenai penanganan sampah. Sehingga terjadi banyak penumpukan sampah di beberapa wilayah di kelurahan Baros yang mengganggu kenyamanan dikarenakan sampah.Dalam hal ini, langkah pembentukan kader bank sampah Unit di Kelurahan Baros menjadi sangat penting. Dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah di Kelurahan Baros, pembentukan kader bank sampah unit di Kelurahan Baros dapat membantu meningkatkan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan dan pemilahan sampah.," ujar Rani
Lebih lanjut, Rani menyoroti potensi ekonomi dari pengelolaan sampah yang baik, termasuk pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang atau energi terbarukan yang dapat membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja, ujarnya.
"Menurut Rani, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan optimalisasi pengolahan dan pemilahan sampah melalui pemberdayaan kader bank sampah unit, juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah, Kader bank sampah adalah individu yang memiliki peran penting dalam menggerakkan dan mengedukasi masyarakat serta memastikan operasional BSU berjalan dengan baik.
Untuk itu, kami membentuk Kader Bank Sampah Unit, serta membuat Buku Pedoman untuk kegiatan Bank Sampah Unit. BSU berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan sistem pengelolaan sampah formal dengan melibatkan warga dalam kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sampah," jelas Rani.
"Kegiatan utama BSU meliputi pengumpulan sampah dari anggota komunitas, pemilahan sampah menjadi kategori organik, anorganik, dan bahan berbahaya, serta pengolahan sampah organik menjadi kompos dan penjualan barang daur ulang.
Selain itu, BSU juga memiliki peran penting dalam edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang benar, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan sampah, sambung Rani.
"Dengan adanya inovasi dan upaya yang terus dilakukan, diharapkan pengelolaan sampah di Kelurahan Baros dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat," tandas Rani. (Rustandi)
Posting Komentar