KWT Kelurahan Cigugur Tengah : Siapkan Berbagai Hasil Pertanian
Kota Cimahi–Suara Pakta.com- Upaya meningkatkan ekonomi Pemkot Cimahi melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah, terus berupaya menstabilkan perekonomian warganya melalui berbagai kegiatan pertanian dan bazar.
Menurut Ketua KWT Cigugur Tengah, Ibu Idar mengungkapkan bagaimana kelompoknya berkontribusi secara signifikan dalam menyediakan berbagai hasil pertanian dan olahan yang berasal dari anggotanya sendiri.
"Di setiap gerakan pangan murah (gpm) yang dijual, karena kami memang dari KWT. Jadi yang dijual itu sayur-sayuran dari anggota KWT itu sendiri, seperti oyong, bawang daun, cabai merah, bawang Dayak dan masih banyak lagi," ungkap Ibu Idar, Selasa (02/07/2024)
Ibu Idar menjelaskan, kelompok ini tidak hanya menyediakan sayuran segar, tetapi juga berbagai produk olahan.
"Terong hijau, terong ungu, terus kita juga ada teh bunga telang, teh kelor, dan ada hasil olahan-olahan yang dihasilkan dari setiap KWT," ujarnya.
"Kami di sini bergabung dari seluruh KWT yang ada di Cimahi itu dibikin kelompok paguyuban tani Cimahi. Jadi dari setiap KWT di setiap wilayah masing-masing tergabung di dalam bazar," tambah Ibu Idar.
Ibu Idar juga menjelaskan tentang upaya kelompoknya dalam menyediakan bibit secara mandiri. Sehingga, kelompoknya tidak perlu pergi ke Lembang atau Cisarua, karena sudah tersedia bibit-bibit sayuran.
"Untuk bibitnya sendiri, kita bikin sendiri karena pembibitan dan ada jadwal setiap hari Senin itu pembibitan. Jadi nanti warga sekitar atau warga KWT, kita sudah mempersiapkan bibit," terangnya.
Selain itu, KWT Cigugur Tengah juga aktif dalam pembuatan kompos di setiap wilayah.
"Dengan komposting kita membuat setiap wilayah harus ada pembuatan komposnya," kata Ibu Idar.
Kelompok ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui pelatihan dan pembinaan. Seperti yang dialami Ibu Idar, ia mewakili Kota Cimahi ke Cianjur untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan selama lima hari.
"Alhamdulillah dari pemerintah suka ada pembinaan pelatihan, seperti beberapa waktu lalu ada pelatihan di Cianjur selama lima hari. Jadi sekolahnya itu ada yang kewirausahaan, ada yang ke P2L itu. Itu sudah dilaksanakan dan masukan warga Alhamdulillah antusias," ujar Ibu Idar.
Namun, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, masih terdapat beberapa kendala. Ibu Idar mengatakan, kendala yang dihadapi yakni kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana untuk bertani.
"Yang masih kurang itu, seperti tempat pembibitan dan alat-alat kita masih kurang, karena memang kita masih swadaya masyarakat. Dari dinas memang sudah mengajukan, tapi memang belum turun. Ada kabar Agustus katanya akan ada bantuan P2L rumah bibit itu," tambahnya.
Ibu Idar berharap agar warga semakin rajin bercocok tanam untuk mengisi bazar di kelurahan masing-masing.
"Kita saling kolaborasi dan membantu untuk mengisi kekosongan. Misalnya di RW tersebut tidak ada bibit pakcoy, kita kasih gitu, jadi saling mengisi," katanya.
KWT tersebut memiliki sejumlah program, seperti tabungan sayur. Di mana setiap warga di wilayahnya bisa menabung hasil pertanian mereka.
"Misalnya di wilayah pekarangannya itu ada satu ons cengek atau satu kilo pakcoy, itu boleh menabung. Kalau ada bazar, ibu-ibunya silahkan panen di pekarangannya yang ada apa saja. Nanti kita kemas semenarik mungkin, dan kita pajang di tempat bazar yang sudah di kelurahan-kelurahan," tutupnya. (Rustandi)
Posting Komentar