Dikdik S Nugrahawan: Guru BK dan Kader Harus Menjadi Agen Mensosialisasikan Kekerasan pada Anak dan Perempuan
Kota Cimahi- Suara Pakta.com- Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan, menegaskan komitmen pemerintah dalam pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan, saat menutup kegiatan sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang di hadiri 150 kader untuk bisa menyebarluaskan informasi pencegahan kekerasan di tengah masyarakat.
Kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat Kota Cimahi tahun 2024, yang di ikuti oleh guru BK dan para kader akan menjadi agen untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat," ungkap Dikdik.
"Dikdik menyampaikan bahwa pemerintah Kota Cimahi, selain mengandalkan guru BK dan kader, akan melakukan sosialisasi kepada semua elemen masyarakat yang perlu diberikan edukasi. "Kedepannya, ini sudah menjadi tugas kami untuk terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat, sehingga masyarakat bisa memahami dan menghindari adanya kekerasan terhadap anak atau kaum perempuan," katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi dalam keluarga sebagai faktor penting untuk mencegah kekerasan. "Setiap keluarga pasti memiliki masalah, begitu pula bagi anak-anak. Saya menghimbau agar setiap persoalan tidak diikuti dengan emosional yang berlebihan. Komunikasi antar anggota keluarga menjadi faktor penting untuk menghindarkan terjadinya kekerasan," tambahnya.
"Dikdik juga mengingatkan para guru untuk mengawasi siswa agar terhindar dari bullying. "Anak-anak sekolah bagi para guru harus bisa mengawasi jangan sampai anak-anak didik kita kena bullying dari para teman-temannya," tegasnya.
Berdasarkan data tahun 2024, tercatat ada 28 kasus kekerasan di Kota Cimahi. Dikdik berkomitmen untuk mengoptimalkan peran Dp2ap3kb agar kasus kekerasan tidak terulang. "Menurut data tahun 2024, ada 28 kasus. Kami akan lebih mengoptimalkan peran Dp2ap3kb sehingga kasus ini jangan sampai terulang kembali. Mudah-mudahan di akhir tahun tidak ada lagi kasus yang sama," harapnya.
"Menanggapi pertanyaan terkait rumah aman, Dikdik mengakui adanya kendala pada sarana dan prasarana. "Kami terkendala dengan sarana dan prasarana, tapi jika ini sebuah tuntutan, akan kami upayakan," jelasnya.( Rustandi)
Posting Komentar