Dispangtan Kota Cimahi Berikan Panduan Ciri-ciri Hewan Sehat Untuk Berkurban
Kota Cimahi–Suara Pakta.com- Jelang Hari Raya Idul Adha1445 Hijriyah, Dispangtan Kota Cimahi memberikan panduan mengenai ciri-ciri hewan kurban yang sehat sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
Kabid Pertanian dan Perikanan Dispangtan Cimahi, Mita Mustikasari, menyampaikan, ada tiga tahap dalam pemeriksaan hewan kurban di Kota Cimahi. Salah satu tahap tersebut adalah pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual oleh para pedagang di seluruh wilayah Kota Cimahi.
“Langkah kedua, pemeriksaan pada H-1 sebelum dipotong. Tim berkeliling ke tempat pemotongan, selanjutnya pemeriksaan dilakukan pada hari H dan H+1 setelah pemotongan hewan kurban untuk memastikan hewan tersebut memenuhi syarat untuk disembelih, terang Mita pada media di Pemkot Cimahi, Selasa (4/6/2024).
Kemudian hari H dan H+1 itu kita lakukan juga pemeriksaan namanya Ante-mortem itu setelah disembelih,” paparnya.
"Mita menjelaskan, kesehatan hewan kurban dapat dilihat dari kondisi bulu, gerakan, dan suhu tubuhnya. Apa suhunya naik, kalau normal artinya sehat. Bila secara fisik dia sehat, kemudian kita periksa syaratnya memenuhi atau tidak,” kata Mita.
Selain itu, ciri hewan kurban yang yang memenuhi syarat umur, terlihat dari giginya. Giginya tanggal atau tidak, dan suhu tubuh hewan kurban yang mencapai 40 derajat Celcius menandakan bahwa hewan itu sakit, bebernya.
"Menurut Mita, Kalau untuk suhu tubuhnya, hewan sehat itu suhu tubuhnya sekitar 39-40 derajat Celcius. Bila ditemukan hewan yang sakit maka akan dipisahkan, kemudian diobati oleh kita,” sambungnya.
Obat-obatan khusus telah disiapkan untuk hewan kurban yang sakit, terutama untuk mengatasi masalah diare dan penyakit mata, secara gratis, terang Mita.
"Di Kota Cimahi, Mita menyatakan bahwa belum ada laporan mengenai adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban, dalam tahun sebelumnya, tidak ada laporan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Cimahi. Namun, dia menjelaskan, gejala penyakit PMK pada hewan mencakup keluarnya air liur secara berlebihan.
Penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban di Kota Cimahi belum pernah ada kejadian. Kalaupun ada, itu pun gejalanya ringan dan masih diperbolehkan untuk disembelih,” kata Mita.
“Ciri-cirinya adalah salifasi, itu air liurnya berlebihan, lalu ada luka-luka disekitar mulut, dan kukunya itu seperti luka,” bebernya.
Tim kesehatan hewan memberikan edukasi dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban kepada penjual di 15 kelurahan.
“Bila pedagangnya minta hewannya diperiksa kita lakukan juga, tapi biasanya teman-teman keliling ke pedagang yang ada di Kota Cimahi,” kata Mita.
Masyarakat pun diimbau untuk membeli hewan kurban yang telah memiliki kalung tanda sehat dan memenuhi syarat.
“Jadi dihimbau untuk masyarakat, belilah hewan kurban yang sudah bertanda ini (kalung). Artinya itu sudah diperiksa oleh petugas pemeriksa hewan kurban dari Dispangtan,” pungkasnya. (Rus)
Posting Komentar