Warga Cimahi Ramai-ramai Datang ke Bulog, Ada Apa
Kota Cimahi- Suarapakta.com || Warga Masyarakat ramai-ramai datang ke Bulog dan tea antri untuk mendapatkan beras SPHP dalam sekejap 10 ton beras habis, dalam rangka Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 H, Senin (01/04/2024)
Pangan murah yang tersedia di antara beras dengan maksimum pembelian 2 pak, masing-masing berbobot 5 kg dengan harga Rp10.600 per kg. Telur ayam, daging ayam, daging sapi, minyak kelapa kemasan, gula pasir, terigu, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabe kriting, cabe rawit, dan sayur-sayuran.
Warga berdatangan sejak pagi memburu komoditas murah tersebut. Beras SPHP paling laku diserbu sehingga banyak yang tak kebagian.
Beras murah SPHP disediakan dalam program gerakan pangan murah di Cimahi.
Maya (48), warga Kelurahan Utama, Cimahi Selatan, Kota Cimahi kecewa karena tak kebagian beras SPHP. “Memang saya datang telat karena menjemput anak sekolah dulu, ternyata kehabisan. Padahal lihat yang lain dapat 2 bungkus, ada yang 5 bungkus. Enggak merata, jadi enggak kebagian,” ujarnya.
Sedangkan Djuwariah (60), warga Kelurahan Baros, senang bisa membeli beras SPHP dan komoditas lainnya. “Saya dapat berasnya dan beli minyak goreng juga. Bersyukur Alhamdulilah bisa dapat yang murah, terbantu sekali. Kalau bisa beli lebih banyak, untuk kebutuhan sampai lebaran nanti tapi dibatas belinya,” ucapnya.
Pangan aman sampai Lebaran
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana, mengatakan, GPM diadakan di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat secara serentak.
“Kegiatan hari ini serentak di semua kab/kota di Jabar, juga dilaksanakan Bappenas di seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk tingkat Jabar, pusatnya di Kota Cimahi. Kegiatan GPM ini kita siapkan sampai H-2 lebaran, besok juga dan seterusnya setiap hari akan ada. Bentuk hadirnya pemerintah dalam rangka menyediakan bahan pokok untuk masyarakat dan harganya memang di bawah harga pasar,” ujarnya.
Menurut Arifin, beras masih menjadi komoditas paling diburu masyarakat, meskipun harganya masih cukup tinggi. Namun, harga beras di pasaran saat ini mulai turun seiring adanya serapan beras lokal memasuki masa panen.
“Kalau kita lihat tadi, kebutuhan beras cukup tinggi dengan padatnya warga yang antre. Terkait harga di pasaran, berdasarkan data BPS, harganya sudah turun. Hanya saja, kalau harga sudah naik, kadang susah turun sampai ke harga awal. Sekarang juga sudah mulai panen beras lokal, masih bertahap,” ucapnya mengimbuhkan.
Dia memastikan pangan tersedia hingga Lebaran. Salah satunya beras yang sudah memasuki masa panen.
“Secara nasional, ketersediaan pangan kata Mentan (Menteri Pertanian) aman. Kemudian juga kita melihat di Jabar stok di Bulog juga ada. Hasil panen lokal juga sudah ada yang terserap,” ucapnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muhammad Nur menambahkan, kegiatan ini bagian dari pengendalian inflasi daerah. “BI ikut serta dalam gerakan pangan murah, bagian dari program tim pengendalian inflasi daerah. Kegiatannya selain GPM, juga ada operasi pasar, atau di daerah ada kegiatan serupa dengan nama berbeda. Berdampak pada masyarakat untuk bisa mengakses produk pangan lebih mudah, dan ketersediaan barang juga ada,” tuturnya.
Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat M. Attar Rizal menyatakan, pihaknya menjamin stok beras cukup untuk kebutuhan Ramadan hingga Idul Fitri 2024.
“Stok kami ada 31.000 ton, cukup sampai lebaran. Masih ada top up sedang pembongkaran di Patimban 4.750 ton dan juga 17.500 ton. Diusahakan setelah lebaran distribusi bantuan pangan juga agar harga beras di pasaran semakin turun,” ujarnya.
Selain itu, Bulog juga sudah mulai menyerap hasil panen lokal sekitar 1.900 ton. “Terutama untuk kebutuhan komersil. Asalnya dari Karawang, Indramayu, Subang. Harga memang masih diatas harga pembelian pemerintah (HPP),” ucapnya.
Dengan banyaknya stok yang dimiliki, lanjut Attar, hal itu akan mempengaruhi harga beras bakal menurun di pasaran. “Banyaknya bantuan beras digelontorkan, SPHP tiap hari 1.000 ton disalurkan di Jabar. Jadi sangat membantu masyarakat mendapat bahan pangan pokok,” tuturnya. ***
Sumber : Metropagi.com
Posting Komentar