Selama Bulan April Peningkatan Kasus DBD Meningkat, Masyarakat Tetap Waspada
Kab. Bandung – Suara Pakta.com - Perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Siklus peningkatan kasus DBD yang biasanya terjadi setiap tiga tahun Kali ini baru tahun kedua kini terjadi lebih cepat, bahkan belum genap dua tahun.
sudah terjadi peningkatan kasus, hal itu di sampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan ( Dinsos) kabupaten Bandung dr. Yuli Irnawati Mosjasari di kantornya.
Menurut Yuli, Peningkatan kasus terjadi pada periode Januari hingga Maret 2024, dengan puncak peningkatan kasus pada Februari 2024, ungkapnya.
"Namun dari catatannya, kasus mengalami penurunan sejak Maret menuju April dengan jumlah yang cukup signifkan.
Dia jelaskan, untuk angka, pada Januari ke Maret mencapai 300 kasus, sekarang di April ada 84 kasus,” ungkapnya.
"Ia mengklaim penurunan angka kasus DBD di daerahnya mengalami penurunan setelah pemerintah bersama masyarakat bekerja sama dalam memberantas penyebab DBD.
Namun yang dilakukan pihaknya seperti memberikan penyuluhan pada masyarakat terkait pentingnya menggalakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Tujuan paling utama dalam berbagai strategi dan kegiatan tersebut kata Yuli, adalah memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti.
Alhamdulillah kami pantau terus, ketika ada masuk pasien DBD langsung melalui puskemas dilakukan surveilence wilayah sekitar,” imbuhnya.
"Kegiatan surveilence ditindaklanjuti dengan pemberian larvasida dan fogging sebagai upaya memberantas sarang nyamuk sejak dari rumah masing-masing warga.
Sementara itu, berdasarkan data yang dimilikinya, penderita DBD merupakan warga berusia antara 5-25 tahun dengan penyebab dominan dari ruang publik.
“Karena nyamuk DBD menggigitnya di siang hari seperti di sekolah, di Pasar, dan ruang publik lainnya,” jelasnya.
Yang perlu dicermati masyarakat dari DBD sendiri kata Yuli, adalah gejala yang terjadi pada penderitanya berbeda dengan dahulu.
Jika dulu gejalanya identik dengan panas demam tinggi dan bintik merah pada kulit, saat ini terkadang hanya berupa panas badan biasa.
“Sekarang terkadang gejalanya hanya seperti panas badan biasa, sementara masyarakat belum menyadari bahwa itu gejala DBD,” ucapnya.
Disebutkan Yuli, saat ini pihaknya telah menyediakan alat pemeriksaan dini DBD yang disebut dengan NS1.
"Alat tersebut dapat mendeteksi keberadaan visrus dengue pada terduga penderita secara lebih cepat tanpa harus menunggu gejala spesifik," tandas Yuli.(**)
Posting Komentar