Pada Hari Raya Nyepi Ada 4 Larangan Yang Harus di Lakukan Umat Hindu
Kota Cimahi// Suarapakta.com || Selamat merayakan Hari Raya Nyepi 1446 tahun saka 2024 Masehi, bagi umat Hindu dimanapun Berada, khususnya di Kota Cimahi, hal itu di sampaikan oleh Ketua PH PHDI Provinsi Jawa Barat, Brigjen (Purn) I Made Riawan, S.Psi,.M.I.P., Minggu (10/03/2024).
"Brigjen (Purn) I Made Riawan menjelaskan, bahwa kata Nyepi itu berasal dari kata sepi, sipeng, yang berarti hening, sunyi, sepi dan senyap," ucapnya dengan tegas.
Sehingga agar perayaan Nyepi itu dilaksanakan secara hening dan sepi agar kita belajar introspeksi diri dengan merenung, meditasi, dan evaluasi diri dan bertanya tentang diri kita, dan kesalahan yang telah kita perbuat, serta hal apa yang harus kita perbaiki, ungkap I Made Riawan.
"Adapun tradisi yang dilakukan pada hari raya nyepi menurut I Made Riawan, di mulai dari kegiatan Melasti, Tawur/Pecaruan atau pengrupukan, pelaksanaan Catur brata Nyepi, dan diakhiri dengan Ngembak ujarnya.
Melasti ini berasal dari kata mala yang berarti kotor dan asti yang berarti membuang atau memusnahkan, papar Made.
"Melasti bertujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran di Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung. Jadi, upacara melasti bertujuan untuk memotivasi umat secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial, seperti kesenjangan antar kelompok, permusuhan antar golongan, wabah penyakit yang menimpa masyarakat secara massal, dan lain-lain," jelas Made.
Kemudian upacara yang selanjutnya adalah Tawur, Tawur berasal dari kata nawur atau membayar utang, Lalu kepada siapa kita membayar utang itu, Kepada para bhuta kala yang mana utang kepada bhuta kala dalam tri rna termasuk dalam utang kepada Dewa Rna.
"Utang kepada bhuta inilah perlu lakukan bertujuan agar energi-energi negatif dari para bhuta kala tidak mengganggu umat manusia di dunia ini, dan fungsinya tawur ini agar para bhuta kala disucikan agar bisa menyatu dengan sang hyang tunggal.
Filosofi tawur adalah mengembalikan, yang dibayar dari sari-sari yang telah dihisap atau digunakan manusia, kemudian untuk menyucikan dan menyeimbangkan alam semesta dengan menetralisir kekuatan-kekuatan alam," kata Made lugas.
"Sementara pawai ogoh-ogoh bertujuan untuk melenyapkan sifat-sifat keraksasaan dan mengembalikan kekuatan positif dari alam," tambahnya, dilanjutkan dengan Nyepi satu malam,Umat Hindu merayakan Nyepi selama 24 jam dari matahari terbit sampai matahari terbit lagi di esok hari, terangnya.
Di hari itu seluruh umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, dengan empat larangan atau pantangan yang wajib dilakukan umat Hindu saat melaksanakan Nyepi.
"Larangan pantangan tersebut antara lain:
1- Amati Geni atau tidak menyalakan api, yang dimaksud disini bukan api yang kita lihat secara nyata, tetapi mengarah pada sifat atau ego manusia, kita harus selalu mengendalikan amarah, ego, nafsu dan mengendalikan api-api dalam diri kita, baik itu api yang bersifat positif dan api yang bersifat negatif, apabila kita mampu mengelola api dalam diri kita ini, maka kedamaian sedikit-demi sedikit akan tercapai.
2- Amati Lelanguan atau tidak bersenang-senang, maksudnya disini adalah tidak bersenang- senang seperti nonton tv main hp, dsb. Sebab dalam Brata penyepian dimaksudkan sebagai sarana untuk melakukan Tapa Brata, hendaknya pada waktu itu orang berpuasa dan Samadhi, mengendalikan seluruh indriya dan keinginannya," papar Made.
3- Amati Lelungan atau tidak bepergian," lanjutnya.
Orang yang melaksanakan Brata penyepian tidak boleh bepergian, tidak bepergian artinya adalah mengendalikan pikiran, harus tetap konsentrasi agar pikiran manusia tetap terkendali, tidak liar dan bisa mengendalikan hal yang negatif.
Karena sesungguhnya pikiran adalah kunci dari segala ucapan dan perbuatan, maka dengan mengendalikan pikiran dan berkonsentrasi pada hal yang baik, maka ucapan dan perbuatan baik akan senantiasa terwujud.
4- Amati karya atau tidak bekerja, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja yg bertentangan dengan ajaran agama karena salama kita melaksanakan brata penyepian kita hanya merenung dan bermeditasi tentang apa yang telah kita lakukan selama satu tahun," bebernya.
Setelah pelaksanaan catur brata penyepian, rangkaian terakhir dalam pelaksanaan Nyepi adalah Ngembak Geni, tandas Made.( Rus)
Posting Komentar