Konsumsi Daging Anjing, Bisa Menimbulkan Penyakit Salmonella Ecoli dan Antrax
CIMAHI // SuaraPakta.com || Konsumsi daging anjing berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, karena adanya bakteri dalam tubuh hewan tersebut. Oleh karena itu, mengkonsumsi daging anjing dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dr. Dwihadi Isnalini mengatakan, isu mengenai pengiriman ratusan ekor anjing yang tengah menjadi viral karena terungkapnya kejadian tersebut di daerah Jawa Tengah.
"Untuk itu memang yang kami ketahui, selama ini belum ada izin tertentu khusus untuk konsumsi daging anjing tersebut," ungkapnya pada SuaraPakta di Kantor Dinas Kesehatan Cimahi, Senin 22 Januari 2024.
Dalam penjelasannya, Dr. Dwihadi menyampaikan bahwa mengonsumsi daging anjing memiliki potensi efek samping, terutama karena adanya risiko terpapar virus rabies. Beliau juga menyoroti perbedaan pendapat terkait penularan rabies, apakah melalui gigitan atau melalui darah hewan tersebut.
"Daging anjing bisa menimbulkan kolera kemudian bisa menyebabkan diare. Di dalam tubuh anjing itu juga ada bakteri Salmonella, Ecoli, seperti itu juga bisa ada antrax," jelasnya.
"Jadi banyak hal sebenarnya, ada bakteri Trichinellosis itu bisa menyebabkan pendarahan pada kuku manusia dan mata," tambah Dr. Dwihadi.
Dalam daging anjing tersebut juga terinfeksi cacing, khususnya cacing toxocara canis, yang dapat berpotensi menyebabkan kebutaan pada manusia.
"Jadi zoonosis termasuk dalam bakteri-bakteri itu. Namanya yang terinfeksi bisa terjadi kapan saja, mungkin cara masaknya atau apapun itu intinya di dalam tubuh anjing terdapat bakteri-bakteri itu," jelas Dr. Dwihadi.
Dr. Dwihadi menyoroti potensi risiko kesehatan yang dapat timbul jika seseorang mengonsumsi daging anjing atau jika bakterinya tidak mati, yang dapat menyebabkan penularan kolera.
"Sejauh ini tidak ada laporan di Cimahi, paling rabies karena gigitan," pungkasnya. (Rustandi)
Posting Komentar