Euis Isop Romaya: Sinergi Penuh dalam Edukasi Politik, Fokus Pada Peningkatan Partisipasi Warga dan Solusi Pendataan Pemilih Golput
CIMAHI// SuaraPakta.com || Anggota DPRD Kota Cimahi secara serentak melaksanakan reses masa persidangan tahun 2024. Tindakan ini diambil sebagai upaya penyeimbangan dan sejalan dengan pola mekanisme penganggaran guna meningkatkan sinergitas di antara mereka, pada tanggal 27 - 28 Januari 2024.
"Beberapa hari yang lalu di setiap Kelurahan sudah melakukan musrenbang melalui eksekutif pengajuan masyarakat dan kita juga tampung aspirasi masyarakat melalui reses,” ucap Dewan Acara Reses Masa Sidang 1, Euis Isop Romaya pada Suarapakta.
Dalam suasana sengit menjelang pemilu, Euis memfokuskan perhatiannya pada peningkatan partisipasi masyarakat. Upaya edukasi politik kami bertujuan meningkatkan minat warga agar terhindar dari golongan pemilih golput, yang mencapai 33% pada tahun sebelumnya.
“Disini kita upayakan kepada masyarakat mudah-mudahan bisa di pahami oleh masyarakat,” ujarnya.
Momen reses saat ini menjadi lebih berarti dengan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk Bawaslu, tingkat Kecamatan, Polsek, Polres, bahkan hingga pengawas tingkat TPS. Sinergi ini bukanlah sekadar saat menjelang pemilu, melainkan upaya kolaboratif yang berkelanjutan.
"Saya berharap kehadiran semua pihak yang berkompeten di setiap reses dapat terus dijaga," ungkap Euis.
Reses sidang pertama tahun 2024 menyoroti dominasi aspirasi masyarakat dalam sektor pendidikan, terutama di wilayah RW 27 dan 11 Kelurahan Cibeureum. Ternyata, jangkauan zona sekolah sangat terbatas di daerah tersebut, terutama untuk sekolah menengah pertama (SMP). Oleh karena itu, harapan masyarakat adalah adanya pembangunan tambahan gedung SMP di wilayah Cibeureum untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat.
Selain itu kita sudah merealisasikan dari Poko Pikiran ( Pokir), dari rutilahu juga kita sampai 19 rumah yang sudah di di realisasikan, kemudian pengaspalan jalan, dan lainnya,” papar Euis.
Berdasarkan laporan yang ramai diterima dari masyarakat, terungkap adanya kekhawatiran dan ketakutan di kalangan mereka terkait ketidakpastian proses selanjutnya setelah tidak dilanjutkan dari tahap yang sebelumnya melibatkan partai politik. Ketidakpastian ini mencakup potensi pencoretan dari daftar peserta apabila tidak melakukan pendaftaran ulang atau tidak berhasil merekrut sepuluh orang yang diwajibkan.
“Makanya kita sosialisasikan bahwa program tersebut adalah program dari pemerintah adapun peranan partai di sini adalah sebagai fasilitator orang yang memperjuangkan bukan hanya satu partai saja tapi partai-partai yang lain termasuk partai kami pun bergerak di bidang yang sama jadi bisa untuk memfasilitasi hal tersebut ikut memperjuangkan dari sisi administrasi,” tegas Euis.
“Saya berharap untuk masyarakat banyak ini memahami akan tersebut bahwa program pip di sini bukanlah program dasar 1 partai tetapi program murni dari pemerintah,” tambahnya.
Ada kekurangan sedikit, menurut Euis, dalam pelaksanaannya di satu sekolah teh cuman dua. Ini disayangkan mengingat tingginya tingkat golput pada pemilihan sebelumnya. Sekarang, jumlah pemilih pemula juga tinggi, sehingga perlu maksimal dalam meningkatkan pemahaman mereka.
“Apalagi di sini menjadi bisa jadi penentu lah dari jumlah mereka yang banyak itu sehingga anime dari mereka terus pemahaman dari mereka haruslah diberikan edukasi jadi kalau KPU terbatas,” bebernya.
Dalam upaya penyelenggaraan, berbagai pihak termasuk eksekutif, legislatif, dan elemen masyarakat lainnya turut serta aktif memberikan edukasi kepada publik. Langkah ini melibatkan semua unsur, termasuk dewan-dewan yang bersangkutan, guna memberikan informasi yang bermanfaat.
“Insya Allah khusus untuk kami dari partai Hanura insya Allah akan kita selenggarakan khusus dengan kaum pemula ini karena sangat disayangkan anda hanya mengandalkan tersebut ternyata apalagi bicara APBD terbatas ya anggaran terbatas dari kpu-nya ya mau tidak mau kita harus terjun untuk turut serta menyukseskan pemilu,” pungkas Euis. (Rustandy)
Posting Komentar