Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Harga Daging Ayam di Pasar Atas Cimahi Baru Stabil
Cimahi // SUARAPAKTA.COM || Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, harga komoditas pangan seperti daging saat ini di Pasar Atas Cimahi tetap dalam kondisi stabil.
Meskipun demikian, sejumlah pedagang memperkirakan kemungkinan kenaikan harga daging selama periode Natal hingga tahun baru 2024.
Menurut Aep (52), seorang penjual daging ayam di Pasar Atas Kota Cimahi, mengatakan harga daging ayam saat ini tetap stabil dan bahkan cenderung lebih rendah daripada sebelumnya.
"Harga daging ayam stabil sekarang harga per kilo nya 28 ribu sebelumnya 32ribu," ucapnya pada suarapakta, Senin (18/12/2023).
Meskipun begitu, menjelang Natal dan Tahun Baru, Aep mengatakan ada kemungkinan harga daging ayam akan meningkat karena minat beli masyarakat yang tinggi dan pasokan yang mungkin berkurang.
"Menjelang Nataru ada kemungkinan naik sekitar 35 ribu per kilo dengan jenis daging yang sama," jelas Aep.
Di lokasi yang serupa, Nandang (56), seorang pedagang daging sapi di Pasar Atas Kota Cimahi, menjelaskan, harga daging sapi tetap stabil. Ini disebabkan oleh kestabilan harga selama dua tahun terakhir tanpa adanya kenaikan.
"Menjelang Nataru harga sapi masih stabil, 130 ribu per kilo, sebelumnya hampir dua tahun segitu harganya. Menjelang Nataru kayaknya tidak akan naik karena sudah terlalu tinggi," ungkapnya.
Nandang menjelaskan, harga daging sapi tetap stabil karena sebagian besar pedagang di Pasar Atas menjual daging sapi impor, sedangkan stok daging sapi lokal telah habis. Hal tersebut menghilangkan persaingan antara daging impor dan lokal.
"Dari bandarnya memang dagingnya import dari luar jadi tidak ada saingan daging lokal maka dari itu stabil harganya," bebernya.
"Dulu kalau ada daging lokal, kalau yang import naik bisa pindah ke lokal jadi harganya bisa turun naik. Sekarang rata-rata dagingnya import dari Australia," tambah Nandang.
Nandang menerangkan, beberapa pihak tertentu kini membeli sapi lokal dengan harga yang lebih terjangkau untuk menghindari persaingan dengan pemasok daging impor.
"Dulu waktu masih ada sapi lokal itu dibeli oleh pihak-pihak tertentu supaya sapi import tidak ada saingan, sekarang sapi lokal hampir habis jadi tidak ada saingan sehingga harga stabil," ungkap Nandang.
Nandang mengatakan, ia memperoleh daging impor dari dua tempat penyembelihan yang berbeda. Selain itu, ia optimistis bahwa kemungkinan besar tidak akan ada penurunan penjualan menjelang akhir tahun.
"Bandarnya ini dari Cisarua ada dari Bandung ada, jadi ada dua penjagalan. Tidak ada kemungkinan konsumen menurun karena tidak ada saingan," kata Nandang.
Perbedaan signifikan antara kualitas daging sapi lokal dan daging sapi import menentukan harga jualnya. Daging sapi lokal lebih banyak peminatnya karena lebih enak untuk dikonsumsi.
"Kualitas daging bagus yang lokal karena empuk dagingnya, kalau yang import sedikit keras. Hal itu karena beda dari pakan yang diberikan pada sapinya sendiri," tambah Nandang. (Rus)
Posting Komentar