Dinkes Kota Cimahi Jelaskan Gejala hingga Cara Pencegahan Pneumonia
Poto Ilustrasi |
Cimahi // SUARAPAKTA.COM || Infeksi dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru, yang dikenal sebagai pneumonia. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat, termasuk batuk berdahak, demam, dan kesulitan bernapas.
Di Kota Cimahi sudah ada 123 kasus Pneumonia. Dinas Kesehatan melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dwihadi Isnalini menerangkan secara spesifik terkait penyakit pneumonia.
"Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas," ucapnya pada Suarapakta di Kantor Dinas Kesehatan Pemkot Cimahi, Selasa (12/12/2023).
Dwihadi menerangkan Pneumonia dikenal juga dengan sebutan paru-paru basah, terjadi ketika infeksi peradangan menyebabkan pada alveoli di satu atau kedua paru-paru.
"Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas," jelas Dwihadi.
Karena disebut sebagai paru-paru basah, Dwihadi menjelaskan gejala umum dari penyakit tersebut dengan ciri-ciri batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna.
"Nyeri dada yang intens saat batuk, kesulitan bernapas, demam, hilang nafsu makan, kelelahan, mual, dan detak jantung yang cepat," terangnya.
Dwihadi menjelaskan gejala tambahan paru-paru basah yang muncul sesuai usia penderitanya. Pada bayi, tanda-tanda batuk mungkin kurang terlihat, tetapi biasanya ditandai dengan kegelisahan dan kesulitan makan atau minum.
"Kalau pada anak-anak di bawah 5 tahun, pernapasan dapat meningkat secara mencolok dan terdengar bersiul (mengi). Pada orang dewasa, gejala tambahannya meliputi rasa kantuk, kantuk berlebihan, bahkan hingga keadaan koma," jelasnya.
Sementara itu, Dwihadi menuturkan, ada beragam hal yang dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan seseorang menderita paru-paru basah.
"Penyebab Bakteri yang sering menyebabkan paru-paru basah meliputi Streptococcus pneumoniae, Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Haemophilus influenzae," terangnya.
Penyebab paru-paru basah pada balita seringkali disebabkan oleh infeksi virus seperti flu, bronkitis, dan bronkiolitis. Jenis paru-paru basah ini biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 1–3 minggu tanpa perlu pengobatan, meskipun pada beberapa kasus, kondisi tersebut dapat memburuk.
Dwihadi melanjutkan, ada pun penyebab dari infeksi jamur pada paru-paru basah yang cenderung lebih sering terjadi pada individu dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang melemah.
"Infeksi juga dapat terjadi setelah terhirupnya jamur dari tanah atau kotoran burung. Beberapa contoh jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah adalah Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, dan Histoplasmosis.," terang Dwihadi.
Selain infeksi, paru-paru basah juga dapat terjadi akibat hal lain, misalnya pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing.
"Seperti cairan lambung, air liur, makanan, atau minuman, ke dalam saluran napas dan menimbulkan gangguan pada paru-paru. Pada kasus tertentu, paru-paru basah juga bisa muncul akibat efusi pleura," kata Dwihadi.
Dwihadi menerangkan, untuk pencegahan paru-paru basah sebenarnya tidak sulit, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat seperti lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza.
Juga untuk menghindari kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, mencuci tangan secara rutin guna mencegah penularan kuman.
"Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya, menutup mulut dan hidung saat bersin, serta menggunakan masker, terutama dalam kondisi polusi udara atau di sekitar individu yang sedang mengalami batuk pilek," imbau nya.
Terkait dengan pengobatan bilamana ada yang terjangkit pneumonia, akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan yang dialami oleh pasien.
"Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan obat antibiotik. Dokter juga dapat memberikan obat pneumonia lain untuk meredakan gejala batuk, demam, atau nyeri," pungkasnya. ( Rustandi)
Posting Komentar