Cegah Terjadinya Bullying : SMPN 8 Terapkan P 5 dan Agen Perubahan
Kordinator P5 SMPN 8 Cimahi, Mulayani |
"Guru berperan sebagai fasilitator menciptakan lingkungan yang mendukung dan menjadikan pencegahan intimidasi menjadi prioritas utama, kurikulum merdeka menjadi dasar dari p5 yang dilaksanakan 1 tahun 4 kali hingga 5 kali namun pihak sekolah SMP 8 masih mengambil tiga kali dalam satu tahun.
Masih kata Mulyani, dari tiga tersebut kami mengambil tema yaitu bangunlah jiwa raganya, ini mengadopsi dari program pusat pendidikan karakter dan modulnya kita adopsi dari dari sana dengan membentuk karakter pada siswanya" ucapannya.
Menurutnya, penerapan P5 terutama dalam hal pencegahan tindakan bullying pihak sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa agar mereka dapat lebih mudah dalam memberikan aspirasinya" Imbuhnya.
Mulyani menjelaskan, Implementasi penerapan P5 pada siswa terkait pencegahan bullying, pihak sekolah membentuk agen pada siswa dari setiap kelasnya yang dipilih oleh siswa sendiri.
“Implementasi yang sekarang dibentuk tim agen perubahan dari setiap kelas masing-masing 3 orang berdasarkan pilihan siswa sendiri. Itu pun kami koordinasikan dengan para orang tua, sebelum dibentuk agen tersebut kami lakukan zoom meeting bersama orang tua,” terangnya.
Para agen tersebut bertujuan untuk menjadi fasilitator teman-teman untuk merubah perilaku atau kebiasaan sehari-hari agar menjadi lebih baik, dalam keseharian siswa, proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya. Namun, per setiap hari siswa melakukan kegiatan tersebut bersifat kelompok" ucap Mulyani.
“Beban mental para agen ini sangat luar biasa, karena mereka harus menjadi mentor di kelasnya serta menjadi fasilitator pada guru di kelas. Mereka juga menjadi tim yang lebih mediasi pada teman-teman untuk membuat perubahan besar di lingkungan sekolah,” kata Mulyani. ( Rus)
Posting Komentar