Santri Teruskan Jihad Relawan : Kebodohan dan Kemiskinan
CIMAHI /// SUARAPAKTA.COM, Peringatan Hari Santri di maknai dengan upaya meneruskan jihad relawan kebodohan, kemiskinan, dan berbagai persoalan yang sedang di hadapi bangsa, kata PJ Wali kota Cimahi H Dikdik S Nugrahawan saat menghadiri Hari Santri Nasional di lapangan Pemkot Cimahi Minggu ( 22/10/2023).
Tahun 2023 merupakan tahun yang ke sembilan kalinya bagi seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri, keputusan presiden republik Indonesia nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri Tanggal 22 Oktober 2015, kata PJ Wali Kota Cimahi H Dikdik Suratno Nugrahawan.
"Bukti pengakuan negara terhadap eksistensi para ulama dan Santri, dalam perjuangannya merebut, mengawal, mempertahankan,dan mengisi kemerdekaan.
Lanjut Dikdik mengatakan, kiprah santri telah teruji mengokohkan pilar- pilar NKRI berdasarkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika,santri menjadi garda terdepan membentengi NKRI dari berbagai ancaman," katanya.
Dikdik menerangkan, tahun 1936 sebelum Indonesia merdeka, santri menyatakan Nusantara sebagai Daarus Salaam pernyataan legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila.
Tahun 1945 santri setuju menghapuskan tujuh kata dalam piagam Jakarta demi persatuan kesatuan bangsa, di tahun 1965 santri berdiri di garda paling depan menghadapi rongrongan ideologi komunisme,' imbuhnya.
Menurut nya, tahun 1983 dan 1984 santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa bernegara menyatakan NKRI sudah final sebagai Konsensus Nasional," ujarnya.
Menurut Dikdik,hari santri menjadi tonggak bersejarah bagi para santri, Indonesia terdiri berbagai pilar, yang bisa melakukan percakapan pembangunan manusia adalah para santri," katanya
Tampak hadir, ketua DPRD kota Cimahi, Kapolres Cimahi,Dandim 0609 Cimahi,kepala kejaksaan Cimahi,PJ sekretaris daerah kota Cimahi, kepala kementerian agama Cimahi,ketua MUI Cimahi,dan tamu undangan lainnya. (Rustandi)
Posting Komentar