PJ Wali Kota Cimahi, Hadiri Pelantikan KTNA, Ini Harapannya
CIMAHI /// SUARAPAKTA.COM || Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi,H Dikdik S Nugrahawan menghadiri pelantikan pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Cimahi periode 2023-2028. Pelantikan ini digelar di Aula Gedung B Pemkot Cimahi,Senin ( 16/10/2023).
Pelantikan dihadiri juga, Kepala Dinspangtan Kota Cimahi, Tita Maryam, ketua KTNA provinsi Jabar,ketua KTNA kota Cimahi, para pengurus dan tamu undangan lainnya.
Pada awak media PJ Wali kota Cimahi H Dikdik S Nugrahawan mengatakan, tantangan sektor pangan dan pertanian semakin nyata dalam memenuhi kebutuhan komoditas pokok masyarakat. Pemberdayaan petani muda menjadi fokus utama untuk melanjutkan tradisi pertanian di Kota Cimahi.
"Secara prospektif, sektor pertanian menawarkan keseimbangan yang unik dibandingkan dengan profesi lainnya, pentingnya memberikan perlindungan kepada kelompok petani, menyatakan bahwa mereka memerlukan perlindungan pemerintah.
Menurut Dikdik. Perlindungan tidak hanya pada tingkat konsumen, tetapi pada tingkat produsen. Seperti yang kita ketahui, profesi petani memiliki nilai mulia,” ucapnya di Gedung B Pemkot Cimahi, Senin (16/10).
Dikdik menyatakan bahwa konsep urban farming perlu diadopsi secara luas untuk memanfaatkan ruang yang tersedia sebagai potensi komoditas.
“Di beberapa kampung di Cimahi, konsep urban farming harus diterapkan. Pemanfaatan ruang yang ada harus diolah menjadi nilai ekonomis yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Terkait urban farming, Kota Cimahi sudah menerapkan beberapa konsep di masyarakat, meskipun belum merata. Dikdik menggarisbawahi pentingnya meningkatkan urban farming di kalangan masyarakat.
Dikdik menjelaskan bahwa urban farming adalah solusi untuk mengendalikan harga komoditas pangan dan mengembangkan sektor pertanian di Kota Cimahi.
“Melihat keterbatasan ketersediaan bahan pangan di Cimahi, urban farming harus menjadi andalan di masa depan,” ujarnya.
Menurut Dikdik, urban farming memiliki potensi produksi yang menjanjikan, dan ia berharap pertanian di Kota Cimahi dapat terus berkembang melalui penerapan urban farming.
Sementara itu, Ketua KTNA Kota Cimahi, Uden Mulyadi, menekankan pentingnya urban farming terhadap perkembangan pangan di Kota Cimahi. Namun, ia mencatat kendala teknologi yang belum mampu sebagai penghambat proses produksi.
“Menurut saya, urban farming menjanjikan, terutama untuk kebutuhan keluarga sendiri. Namun, untuk meningkatkannya, kita perlu beralih dari mencocokkan tanam dan penjualan hasil panen ke industri pangan mandiri,” terang Uden.
Upaya mengembangkan industri pangan mandiri menjadi fokus, khususnya bagi petani milenial. Kendalanya, masih sulit untuk mensosialisasikan konsep ini kepada masyarakat karena kurangnya pemahaman.
“Di beberapa kampung, seperti Kampung Cengek dan lain-lain, di peternakan sapi perah, kami tidak hanya menjual susu mentah, tetapi kami olah menjadi produk seperti yoghurt atau keju mozzarella,” jelasnya.
Posting Komentar