Kampung Cengek di Lahan Kosong jadi Produktif
CIMAHI /// SUARAPAKTA.COM || Kampung Sukanampa RW 19, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, muncul inisiatif menarik dari warganya. Gagasan cemerlang membentuk program 'one RW one produk' lahir dari dorongan komunitas. Kampung cengek menggambarkan semangat kolaboratif dalam mengembangkan produk unggulan setiap RW untuk memajukan perekonomian lokal.
Lahan kosong tak terurus diubah menjadi ladang produktif dengan munculnya ide penanaman cengek oleh warga. Kolaborasi erat antara warga, ketua KWT, dan karang taruna membawa lahan tersebut bertransformasi menjadi proyek bersama yang memajukan produktivitas warga.
Menurut Ketua RW 19 Kp. Sukanampa, Usep Curyadi mengatakan, kampung cengek berawal dari gagasan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun cengek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas warga, dan juga menjadikan ikon warga setempat.
"Awalnya lahan kosong yang tidak terpelihara, banyak sampah dan rerumputan liar. Kita punya ide untuk dialokasikan dengan menanam cengek, kita berdiskusi bersama antar warga dan Alhamdulillah kita kerja bersama membangun kebun cengek," ucap Usep saat ditemui Jabar Ekspres pada, Kamis (19/10) di Kantor Pengurus RW 19.
Melalui kelurahan, warga mengajukan launching Kampung Cengek dan Usep berharap RW 19 memiliki ikon tersendiri. Meskipun terkendala lahan yang kecil namun warga setempat berhasil membuktikan hambatan tersebut.
"Meskipun terkendala dengan lahan yang kecil dan sempit, tapi kami membuktikan bahwa kita bisa memanfaatkan lahan. Selain itu, kami juga mewajibkan setiap rumah menanam cengek baik untuk dikonsumsi atau pun di hibahkan pada kewirausahaan warga untuk dijadikan sambel yang nantinya diproduksi dan dijual," terangnya.
Pengelolaan kampung cengek tak lepas dari peran karang taruna, tujuannya untuk memajukan kegiatan masyarakat dan membangun UMKM mandiri dari warga setempat agar dapat lebih produktif dalam mengelola cengek.
"Karena skala kecil, cengek nya kami olah lagi dan kebetulan kita sekarang sudah ada produk yaitu 'Sambel Kamcek" (Sambel Kampung Cengek) dan Alhamdulillah pemerintah kota juga sudah pada tahu tentang produk kami," ucap Dani Ketua Karang Taruna Kp. Sukanampa.
Menurutnya, kendala saat ini yaitu keterbatasan lahan yang sempit. Meskipun begitu, Dani terus berusaha dalam mengelola kebun cengek yang diolah menjadi produk sambel.
"Tapi kampung cengek itu kita setiap rumah diwajibkan tanam cengek. Nah, untuk sambel kampung cengek kita jual luas, seperti pameran di pemerintahan, dari orang ke orang, dan juga dijual secara online, kebetulan kita ada KUB (Kelompok Usaha Bersama) jadi ibu-ibu dan gabungan dari warga," terangnya.
Selain terkendala dari lahan yang sempit, minimnya biaya menjadi salah satu hambatan untuk mengolah produk sambel kampung cengek. Dani menjelaskan, untuk pengolahan produk sambel masih dari anggaran pribadi warga.
"Jadi ibu-ibu dan gabungan warga sini patungan karena keterbatasan modal, jadi kami patungan untuk modal awal produksi sambel Kamcek itu," terang Dani.
Sambel kampung cengek menjadi salah satu ikon kampung cengek di Kota Cimahi. Dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada, warga bergotong royong membangun perekonomian masyarakat melalui penanaman cengek berhasil memajukan produktivitas UMKM mandiri di Kampung Sukanampa," ( M Cahyana)
Posting Komentar