Warga kota Cimahi Terjebak Di Myanmar Ini Sebabnya.
CIMAHI-SUARAPAKTA.COM || Sebanyak 19 Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak lowongan kerja secara online ke Myanmar di wilayah Myawaddy yang berbatasan dengan Thailand.
Dari 19 WNI tersebut, salah satunya ada warga Cimahi dari Kampung Baros Sukaraja, RT 06/10, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, bernama Noviana Indah Susanti (37).
Hal itu dibenarkan oleh orangtua Noviana, Joko Supridjanto (63), awalnya anaknya dijanjikan bekerja di Thailand setelah melihat lowongan kerja di media sosial.
“Awalnya anak saya dijanjikan akan bekerja di Thailand, sehingga anak saya jadi tergoda juga sama kerjaan itu, karena diiming-imingi dengan gaji besar dan ditempatkan di Thailand,” terang Joko, Selasa (2/5/2023).
Tapi yang menjadi kesedihan orang tua Noviana, saat ini anaknya malah terkatung-katung di Myanmar akibat jadi korban penipuan lowongan kerja secara online.
Yang lebih disesalkan oko, anaknya dan 19 WNI lainnya tidak bisa keluar dari daerah tersebut, karena daerah Myanmar tersebut merupakan daerah berkonflik.
Harapan Joko agar pemerintah Indonesia dapat membantu anaknya dapat kembali ke Indonesia dan 19 WNI lainnya, karena diduga mereka menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
“Kami meminta tolong pada pemerintah Indonesia agar bisa memulangkan mereka ke tanah air. Permintaan itu disampaikan melalui sebuah video yang viral di media sosial,”
Awalnya Noviana telah dijanjikan akan bekerja di Thailand sebagai Customer Sevice (CS).
“Ternyata mereka bukan bekerja di Thailand, malah dikerjakan di Myawaddy Myanmar, dan anak saya baru sadar jadi korban penipuan,” ujarnya.
Jokopun sudah memperingati anaknya Noviana saat mendaftarkan diri di lowongan kerja via online tersebut, lebih baik jangan diteruskan karena takut hal yang dicita-citakan anaknya tidak terwujud.
“Waktu itu bapak sudah kasih tahu dan berat hati, takutnya ada apa-apa. Tapi ya mau bagaimana lagi, kondisinya butuh uang juga.Jadi bapak nggak bisa melarang,” katanya kembali
Itupun diakui oleh Joko, bahwa dirinya waktu lebaran sempat video call dengan anaknya Noviana, hanya harapan Joko kepada pihak pemerintah dapat memulangkan kembali anaknya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Yanuar Taufik, juga membenarkan adanya warga Cimahi yang daftar lowongan kerja melalui media sosial, dan saat ini tidak diberdayakan di daerah Myanmar tersebut,
“Namun kami tidak bisa membantu, karena korban daftar bekerja melalui perusahaan yang ilegal, dan ini menyangkut lintas negara,” tandas Yanuar.
Namun Demikian, lanjut Yanuar, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Barat.
“Pihak dari BP2MI sudah berkoordinasi dengan Kemenlu RI untuk dapat menangani permasalahan ini,” ucap Yanuar.
Dibenarkan pula oleh Kasie Perlindungan dan Pemberdayaan BP2MI Jawa Barat, Neng Wepi bahwa pihaknya sudah menindak lanjuti permasalahan tersebut dan sudah di pantau oleh Tim Satgas TPPO juga BP2MI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI di Yanggoon Myanmar. (Adang )
Posting Komentar